Dusun Bambu Family Leisure Park |
“ Kebahagiaan tidak ditentukan dari seberapa
jauh rute Touringmu “
Mungkin itulah kalimat yang saya rasakan
disaat akhir pekan kemarin, disaat teman ( Baca : Kang Ibing Piaggio alias Dado
Si Awak Badag ), mengajak untuk berakhir pekan, ke Pantai Pangandaran.
“ Da aku mah apa atuh
hanyalah seorang pegawai biasa yang liburnya cuma minggu”.
Pada akhirnya saya mengurungkan niat untuk ikut
dikarenakan harus bekerja demi sebuah usaha bernama Kewajiban. Sempet sedih sih
cuma apalah artinya perjalanan tanpa Vespa dan seorang istri yang ikut
mendampingi heehehe...
Hanya berdua, akhirnya sebagai pelipur
lara, saya dan istri sepakat untuk pergi ke Dusun Bambu Family Leisure Park yang berada di Jalan Kolonel Masturi. Sekedar
share pengalaman aja , berikut saya kasih infonya ya gais...
Trengteng teng teng .... Suara knalpot vespa menggema di udara. Kami ikuti
jalan tersebut terus sampai melewati Kampung Gajah, Kampung Daun, dan Vila
Istana Bunga. Sepanjang jalan ada petunjuk kok jadi nggak perlu kuatir tersesat
deh, da moal nyampe ka Arab hhhaha...
Lanjut ikuti jalan besar terus ke arah Universitas
Advent. Setelah menemukan pertigaan depan Universitas Advent ambilah jalan
lurus ke arah Curug Cimahi. Kalo ke kiri itu akan ke arah Cihanjuang Cimahi.
Nah dari Curug Cimahi sekitar 300 meter di sebelah
kanan jalan ada jalan masuk dengan gapura bertuliskan “KOMANDO”, masuk ke jalan
itu kemudian kurang lebih 500m sampai deh di gerbang masuk Dusun Bambu. Walaupun
jalannya agak rusak tapi cukup besar sehingga bis pun bisa masuk.
Tah geuning sampe oge |
Tah Daftar Hargana |
Sekedar info tambahan aja ya gais, apabila jalur ke
arah Ledeng padat dan biasanya kalau weekend dari pusat kota Bandung saja
sudah macet, kalian boleh mencoba jalur alternatif via Cimahi. Terutama bagi yang
stay di hotel-hotel daerah Bandung Selatan atau Barat akan jauh lebih cepat
apabila Anda mengambil jalur alternatif untuk ke Dusun Bambu melalui Cimahi.
Nggak sulit kok, hanya ada satu jalan untuk menuju Cimahi dari kota Bandung
yaitu melalui Jalan Jendral Sudirman lurus terus mengikuti jalan ke arah barat.
Anda akan tiba di alun-alun Kota Cimahi, nah sebelah alun-alun tersebut ada
jalan. Nama jalannya adalah Kolonel Masturi yang tinggal lurus saja mengikuti
jalan menanjak kurang lebih 11 km, Kalian akan tiba di Dusun Bambu.
Kembali ke Laptop !!!
Begitu tiba di area parkir, Anda akan melihat antrian
yang cukup panjang. Waktu itu saya pikir apa itu antrian beli tiket masuk lagi,
tapi tadi kan di depan gerbang masuk sudah bayar tiket masuk. Selidik punya
selidik ternyata itu antrian untuk naik mobil pengantaran ke lokasi langsung ke
Pasar Khatulistiwa. Jadi Dusun Bambu itu terbagi dengan area-area seperti :
Kampung Layung, Saung Purbasari, Sampan Sangkuriang, Lutung Kasarung,
Burangrang, Pasar Khatulistiwa, Camping Ground, Tegal Pangulinan, dan Balad
Lodaya. Nanti saya cerita satu-satu ada apa saja sih di area-area tersebut.
Begini nih tampilan mobilnya :
Nuju ngenekan bu ?????....hehehe |
Bagi Anda yang malas mengantri ternyata ada jalan di
pematang sawah yang berundak-undak yang bisa ditelusuri dengan berjalan kaki
untuk menuju ke Pasar Khatulistiwa. Saya sarankan sih jalan kaki saja sambil
melihat-lihat pemandangan sawah dan pondokan yang terbuat dari bambu. Hanya
memakan waktu 10 menit yang tidak akan terasa lelah sama sekali karena dihibur
dengan pemandangan yang luar biasa menyejukkan mata. kita bisa melihat hamparan sawah yang
hijau, saung, kolam kecil dengan bebek di dalamnya, sambil diiringi musik
kecapi dan suling yang dimainkan secara live.
Penampakan sesaat setalah pintu masuk |
Dengan berjalan kaki,
setelah area persawahan yang berundak-undak Anda akan melewati area Kampung
Layung dan Lutung Kasarung kemudian tiba di Pasar Khatulistiwa sebagai pusat
kegiatan dari tempat wisata ini. Area-area lain semua dapat diakses dari Pasar
Khatulistiwa ini.
Iindiaan di Dusun Bambu Aca aca aca |
Lutung
Kasarung
Ieu mah sanes Lutung nya |
Lokasi
pertama yang kami datangi yaitu Lutung Kasarung. Area ini cukup unik. Ada
kapsul-kapsul diselimuti akar-akar pohon yang kalau dilihat dari bawah itu
seperti bergelantungan di pohon-pohon. Padahal setelah dilihat dengan lebih
seksama, ada rangka dan struktur penyangganya. Fungsinya unik-unik : ada kapsul
yang isinya wastafel untuk cuci tangan, ada kapsul yang isinya tempat duduk dan
makan makan. Dari kapsul ke kapsul dihubungkan dengan jembatan-jembatan yang
bagus banget kalau buat foto-foto. Akses menuju area Lutung Kasarung ini semua
dari Pasar Khatulistiwa. Wajib dan wajib dikungjungi yah.
Pasar Khatulistiwa dan Cafe Burangrang
Asyiikk banyak makanan |
Ngagaya heula ah saacan dahar |
Pasar Khatulistiwa
terletak di lantai 2 dari gedung yang bersatu dengan Restaurant Burangrang.
Pasar ini menjual berbagai macam sayuran dan buah-buahan segar yang katanya
beberapa diambil langsung dari gunung Burangrang. Ada juga suvenir dan
makanan-makanan tradisional Sunda yang bisa Anda dapatkan di sana dan berbagai
macam barang lainnya. Sekeliling Pasar Khatulistiwa banyak tempat duduk dan
kuliner yang bisa dicicipi, saya bilang banyak itu betul-betul banyak jenisnya,
dari Kue Ape, Mie Kocok, Soto Bandung, Lotek, Rujak, Surabi, dan banyak
lagi yang nggak mungkin bisa dicicipi semuanya dalam satu hari hehehe. Di
lantai 3 masih tersedia lebih banyak lagi tempat duduk bagi Anda yang mau
berkuliner di sana. Nah cuman harganya cukup lumayan, yah namanya di tempat wisata,
harganya pasti termasuk harga untuk menikmati pemandangan dan keindahan alam di
sana berikut fasilitas-fasilitas yang tersedia.
Eh hampir
lupa, semua transaksi di Pasar Khatulistiwa dan kuliner harus menggunakan
voucher yang bisa ditukar di beberapa tempat di sekitar sana. Kabar baiknya
kalau tidak habis terpakai bisa dipakai lagi kalo kita kesana . Jadi ga ada
batas expirednya gais...
Kampung Layung
Pondok
penginapan yang diberi nama Kampung Layung ini terletak di kaki gunung
Burangrang. Pelayanan yang ramah menambah kesan nyaman bagi para wargi Bandung
maupun pengunjung yang bermalam di pondok ini. Kampung Layung tidak hanya
memanjakan jasmani para wargi Bandung, tetapi juga menenangkan pikiran dengan
angin sepoi-sepoi di pagi hari.
Balad Lodaya
Area terbuka yang
dinamakan Balad Lodaya ini tidak hanya area bermain, tetapi juga area untuk
mengasah bakat dan kemampuan anak-anak. Mereka diajarkan bagaimana caranya
bercocok tanam, mengenal produk-produk pertanian, dan juga bermain permainan
tradisional khas Sunda.
Selain area
bermain bagi anak serta tempat bersantai dan bersantap bersama orang tercinta,
Dusun Bambu juga menawarkan wisata bersepeda dengan jalur sepanjang kebun teh
Sukawana yang memberikan udara segar pegunugan Burangrang. Selain itu ada juga
wisata Eagle Camp, Sampan Sangkuriang dan Tegal Pangulinan yang berhubung cuaca
saat itu mendadak turun hujan, akhirnya belum kami datangi semuanya.
Asa siga Jodha Akbar nya Wkwkwkwk |
Akhir kata saya ambil kutipan dari buku karangan Entis Sutisna yang berbunyi
”Travel brings power and love back into your life
Travel mengembalikan kekuatan dan cinta dalam hidup.”