TO TRAVEL IS TO LIVE
Teruslah mempercantik hatimu wahai Istriku
Film bertema Petualangan yang oke nih buat nemenin ngabuburit nunggu buka. Judulnya : The Way.
vespalovestory182.blogspot.com |
Ada
banyak cara untuk menunggu datangnya waktu berbuka puasa. Selain tentunya diisi
dengan kegiatan ibadah, kita juga bisa berkumpul dengan keluarga tercinta
sambil duduk bercengkrama sembari menonton film. Dan setelah browsing
sebelumnya, ada satu film dari daftar yang menarik untuk saya saksikan, yaitu
The Way. Film bertema keluarga dan petualangan yang diperankan oleh Martin
Sheen, Emilio Estevez, Deborah Kara Unger, Yorick Van Wageningen.
The Way
bercerita tentang Thomas Avery yang merupakan seorang doctor ahli mata
berkebangsaasn Amerika yang pergi ke Prancis karena kematian anak lelakinya
yang bernama Daniel Avery. Daniel
ditemukan meninggal pada saat akan memulai suatu perjalanan khusus. Perjalanan
itu adalah Perjalanan klasik, perjalanan ziarah, merupakan perjalanan menuju
makam St. James di Santiago de Compostela.
Tujuan
Tom datang kesana adalah untuk mengambil jasad anaknya dan membawanya pulang.
Tapi lantaran duka yang mendalam atas kehilangan anaknya itu, Tom memutuskan
untuk berjalan menapaki tempat kejadian dimana anaknya meninggal sembari
membawa abu milik Daniel bersamanya. Di tengah perjalanan ziarah, Tom bertemu
dengan orang dari seluruh penjuru dunia dengan berbagai alasannya sendiri. Tak
sengaja Tom bertemu dengan tiga orang peziarah, mereka adalah Joost, Seorang pengisap ganja yang banyak bicara. Joost
mendedikasikan perjalanan ini untuk bisa kurus kembali, lucu. Joost juga seorang
yang baik hati dan peduli. Berikutnya
ada Sarah, orang Kanada yang lari dari suaminya yang pemarah yang berkata ia
berjalan sepanjang jalan itu untuk berusaha berhenti merokok. Lalu ada Jack,
Orang Irlandia yang merupakan seorang penulis novel. Seorang penulis yang kehabisan ide, sehingga tidak
dapat menulis lagi. Dia melakukan perjalanan ini supaya dia bisa menulis lagi.
Pada awalnya mereka tidaklah saling cocok. Terutama
Thomas. Dia merasa terganggu dengan kehadiran orang-orang itu disekitarnya.
Apalagi pada saat itu dia masih berduka. Tetapi di sepanjang perjalanan mereka
mencoba saling menyesuaikan diri, saling menolong dan bersimpati, jujur kepada
diri sendiri dan kepada teman-teman seperjalanannya . Pada akhirnya membuat
mereka menjadi sangat dekat dan ingin selalu bersama. Dan pengalaman berjalan
bersama itu memberi banyak kenangan dan kehangatan, bahkan teman-teman ketiga
temannya ikut bersama Thomas menyelesaikan misiya, menaburkan abu putranya
sampai ke pantai di Muxia, mengikuti saran seorang gypsi yang ditemuinya dalam
perjalanannya.
Di
film ini ada banyak pelajaran yang menarik, diantaranya ketila
Tom bertanya kepada pemilik penginapan, “ Apakah kamu pernah melakukan
perjalanan menuju Camino ? “, lalu si pemilik menjawabnya dengan nada lemas, “
Aku belum pernah, ketika aku muda aku terlalu sibuk dan sekarang aku sudah tua
dan terlalu lelah.” Ini berarti, lalukan sesuatu, sebelum kamu terlalu lelah
untuk bisa melakukannya . Dan juga lakukanlah dengan semua orang yang kamu
cintai sebelum kamu kehilangan.
"Hal besar dimulai dari yg terkecil.
Jujurlah untuk hal kecil dalam hidupmu,
dan Tuhan akan mempercayakan hal besar padamu."
vespalovestory182.blogspot.com
Harry Potter dalam episode : Keutamaan Hari Jum’at
Selamat Harry Jumat |
Keutamaan Hari Jum’at
1.
Hari paling utama di dunia
Ada
beberapa peristiwa yang terjadi pada hari jum’at ini, antara lain:
- Allah menciptakan Nabi Adam ‘alaihissallam dan mewafatkannya.
- Hari Nabi Adam ‘alaihissallam dimasukkan ke dalam surga.
- Hari Nabi Adam ‘alaihissallam diturunkan dari surga menuju bumi.
- Hari akan terjadinya kiamat.
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam berkata:
“Hari paling baik dimana matahari terbit pada hari itu
adalah hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari itu pula Adam
dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan dari surga, pada hari itu juga
kiamat akan terjadi, pada hari tersebut terdapat suatu waktu dimana tidaklah
seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali Allah akan
mengabulkan permintannya.”
(HR. Muslim)
2.
Hari bagi kaum muslimin
Hari
jum’at adalah hari berkumpulnya umt Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
dalam masjid-masjid mereka yang besar untuk mengikuti shalat dan sebelumnya
mendengarkan dua khutbah jum’at yang berisi wasiat taqwa dan nasehat-nasehat,
serta do’a.
Dari
Kuzhaifah dan Rabi’i bin Harrasy radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata, “Allah menyesatkan orang-orang sebelum kami
pada hari jum’at, Yahudi pada hari sabtu, dan Nasrani pada hari ahad, kemudian
Allah mendatangkan kami dan memberi petunjuk pada hari jum’at, mereka umat
sebelum kami akan menjadi pengikut pada hari kiamat, kami adalah yang terakhir
dari penghuni dunia ini dan yang pertama pada hari kiamat yang akan dihakimi
sebelum umat yang lain.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah)
3.
Hari yang paling mulia dan merupakan penghulu dari hari-hari
Dari
Abu Lubabah bin Ibnu Mundzir radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata, “Hari jum’at adalah penghulu hari-hari dan
hari yang paling mulia di sisi Allah, hari jum’at ini lebih mulia dari hari
raya Idhul Fitri dan Idul Adha di sisi Allah, pada hari jum’at terdapat lima
peristiwa, diciptakannya Adam dan diturunkannya ke bumi, pada hari jum’at juga
Adam dimatikan, di hari jum’at terdapat waktu yang mana jika seseorang meminta
kepada Allah maka akan dikabulkan selama tidak memohon yang haram, dan di hari
jum’at pula akan terjadi kiamat, tidaklah seseorang malaikat yang dekat di sisi
Allah, di bumi dan di langit kecuali dia dikasihi pada hari jum’at.” (HR. Ahmad)
4.
Waktu yang mustajab untuk berdo’a
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam menyebut hari jum’at lalu beliau Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“Di hari jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seseorang
muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala,
niscaya permintaannya akan dikabulkan.” Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang
menunjukkan sedikitnya waktu itu. (HR. Bukhari Muslim)
5.
Dosa-dosanya diampuni antara jum’at tersebut dengan jum’at sebelumnya
Dari
Salman Al-Farisi radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah seseorang mandi pada hari jum’at dan bersuci
semampunya, berminyak dengan minyak, atau mengoleskan minyak wangi dari
rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang
(yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat yang sesuai
dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan (dengan seksama) ketika imam
berkhutbah melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara jum’at
tersebut dan jum’at berikutnya.” (HR. Bukhari)
Berbukalah kalian dengan yang ada, karena yang manis belum tentu ada.
The Movie : HARDOLIN ! Munggahan et Mt Papandayan Feat Bobolokot Ujung B...
Pengertian
dan asal kata munggah Secara etimologi munggah berasal dari bahasa Sunda, yaitu
unggah yang artinya naik atau memasuki tempat lebih tinggi. Menurut kamus Basa
Sunda, kata unggah berarti kecap pagawean nincak ti handap ka nu leuwih luhur,
naek ka tempat nu leuwih luhur (Danadibrata, 2006:727), artinya kata kerja
beranjak dari bawah ke yang lebih atas, naik ke tempat yang lebih atas. Di
dalam Kamus Umum Bahasa Sunda (1992), munggah berarti hari pertama puasa pada
tanggal satu bulan Ramadhan (blog.ugm.ac.id). Kata munggah dalam bahasa Sunda
selalu dikaitkan dengan ibadah wajib, yaitu ibadah haji. Orang Sunda
menyebutnya munggah haji, artinya secara lahiriah naik pesawat udara atau kapal
laut dan secara batiniah menjadi haji mabrur. Sedangkan pengertian munggah
dalam menyambut Ramadhan, yaitu memasuki bulan yang lebih tinggi derajatnya,
yaitu bulan Ramadhan, bulan penuh berkah dan ampunan, segala pahala akan
dilipat gandakan serta terdapat malam seribu bulan (lailatul qadar).
Munggahan di Papandayan featuring Bobolokot Ujung Berung
Munggahan di Papandayan featuring Bobolokot Ujung Berung
Kalau mendengar kalimat Long Weekend pasti yang terpikirkan adalah tentang liburan. Yup, long weekend adalah waktunya yang tepat untuk sekedar berkumpul bersama keluarga dan sahabat terdekat dipenatnya keramaian kota dan kesibukan di tempat kerja. Dan jika berbicara tentang keramaian kota, sudah pasti terbayangkan jalanan akan dipenuhi ratusan bahkan ribuan kendaraan yang hilir mudik datang begantian. Makanya alternatif liburan kali ini adalah pergi ke tempat yang tingkat kemacetannya sedikit, kemana lagi kalo bukan ke gunung.
Gunung tujuan berlibur saya kali ini adalah menuju ke Gunung Papandayan yang terletak di kabupaten Garut provinsi Jawa Barat. Sudah sekian lama saya kembali ke sini sejak terakhir kali 2015 silam, bedanya kali ini saya ditemani dengan sahabat saya Dado " The Jivie " dari barudak Bobolokot Ujung berung. Seperti kata pepatah, " Teman baik, waktu luang , petualangan ". So hey ho lets go !!!
Kami memilih ke Papandayan, bukan karena Papandayan bisa dengan begitu
mudahnya didaki oleh pemula, tapi karena Gunung Papandayan menyajikan
pengalaman naik gunung dengan toleransi yang cukup luas bagi pemula seperti kami. Tidak seperti Gunung Bromo atau Gunung Tangkuban Parahu yang bisa
diakses dengan mudah tanpa pendakian berarti, Gunung Papandayan tetap
harus didaki dengan persiapan pendakian yang matang. Ini membuat pendaki
pemula tetap akan merasakan sensasi persiapan pendakian, seperti
belajar packing, nge-list kebutuhan alat dan logistik, pinjem-pinjem
atau nyewa peralatan yang belum ada, dan sebagainya.
Begitu juga sensasi trekking, pendaki pemula bisa mempelajari itu dari
tanjakan demi tanjakan yang dilalui. Tentu tanjakan-tanjakan itu tidak
seberat di dua gunung saudaranya, Cikuray dan Guntur, sehingga pendaki
pemula bisa memperkirakan seberapa kuat kondisi fisiknya untuk pendakian
di gunung yang lain. Selain itu, pendaki pemula juga bisa mulai belajar
mengatur penggunaan air minum, mendirikan tenda, memasak dengan alat
yang terbatas, mengambil kembali sampah, dan kondisi-kondisi khas
pendakian lainnya.
Well, Papandayan memang gunung yang bagus untuk belajar mendaki, tapi
pembelajaran yang paling bagus dari Papandayan adalah bahwa banyak dari
kecantikan alam ciptaan-Nya tersembunyi dengan baik di ketinggian. Dari mulai awal pendakian, para pendaki bakal melihat megahnya
kompleks kawah Gunung Papandayan yang dikelilingi tebing-tebing tinggi.
Kepulan-kepulan asap dan air belerang yang meletup-letup memperlihatkan
seberapa aktif gunung ini. Bau belerang yang menyengat dari arah kawah
malah menjadi daya tarik tersendiri.
Pos-pos peristirahatan pun cukup nyaman dengan berdirinya beberapa
warung warga hingga Gober Hut, setelah sekitar 1,5 jam pendakian. Para
pendaki bisa melihat longsoran besar yang dulu memotong jalur utama.
Lalu juga melewati sungai kecil yang cantik dengan air pegunungan yang
segar. Tempat camp, Pondok Saladah, adalah tempat yang tidak kalah menarik.
Disini terdapat luasan yang juga ditumbuhi bunga Eidelweis, dan juga
terdapat sumber air yang cukup melimpah. Pondok Saladah menghadap ke
bukit yang menjulang indah. Di pagi hari yang cerah, bukit ini terlihat
sangat bagus diterpa cahaya mentari.
Hanya beberapa ratus meter dari Pondok Saladah, terdapat Hutan Mati
yang terkenal. Pohon-pohon yang mati ini memang agak memberi suasana
mistis, namun keindahannya hampir tidak ada duanya. Disini juga pendaki
bisa melihat keindahan sun rise. Tapi tetap harus hati-hati, jangan
melewati (atau kalau bisa bahkan jangan mendekati) tanda batas aman
karena tanah Hutan Mati yang tepat berada diatas kawah ini rawan
longsor.
Tadinya selepas dari Hutan Mati, kita akan naik menuju Taman Edelweiss Tegal Alun. Tegal
Alun adalah satu dari hanya empat spot terbaik untuk menikmati taman
bunga abadi, Edelweiss, di seluruh Indonesia. Namun dikarenakan cuaca tidak mendukung, kabut yang semakin tebal dan hujan yang semakin deras, kami memutuskan untuk kembali turun dan tidak melanjutkan perjalanan demi keselamatan. Sebagai catatan, para pendaki tidak boleh mendirikan tenda dan
bermalam di Tegal Alun. Selain karena angin yang kencang di malam hari,
kelestarian tanaman Edelweiss dan juga fauna-fauna malam juga menjadi
alasannya. Tetapi kami bertekad suatu saat nanti pasti kembali lagi, bersama anak dan istri hhhhe..
Istri : Ayah sok jujur na aya naon eta di gunung asa ku sering kaditu ? Aya monyet parawan nya.
Suami : Karena di gunung ada tukang Basreng ( Baso Goreng ).
Istri : Leh uga lu....
Secara etimologi
munggah berasal dari bahasa Sunda, yaitu unggah yang artinya naik atau
memasuki tempat lebih tinggi. Menurut kamus Basa Sunda, kata ungguah
berarti kecap pagawean nincak ti handap ka nu leuwih luhur, naek ka
tempat nu leuwih luhur (Danadibrata, 2006:727), artinya kata kerja
beranjak dari bawah ke yang lebih atas, naik ke tempat yang lebih atas.
Di dalam Kamus Umum Bahasa Sunda (1992), munggah berarti hari pertama
puasa pada tanggal satu bulan Ramadhan (blog.ugm.ac.id).
Kata munggah dalam bahasa Sunda selalu dikaitkan dengan ibadah wajib,
yaitu ibadah haji. Orang Sunda menyebutnya munggah haji, artinya secara
lahiriah naik pesawat udara atau kapal laut dan secara batiniah menjadi
haji mabrur. Sedangkan pengertian munggah dalam menyambut Ramadhan,
yaitu memasuki bulan yang lebih tinggi derajatnya, yaitu bulan Ramadhan,
bulan penuh berkah dan ampunan, segala pahala akan dilipat gandakan
serta terdapat malam seribu bulan (lailatul qadar).
Baca selengkapnya di banjarwangi.com: Pengertian dan asal kata munggah http://wp.me/p6E2N9-fI
Baca selengkapnya di banjarwangi.com: Pengertian dan asal kata munggah http://wp.me/p6E2N9-fI
Pengertian
dan asal kata munggah Secara etimologi munggah berasal dari bahasa Sunda, yaitu
unggah yang artinya naik atau memasuki tempat lebih tinggi. Menurut kamus Basa
Sunda, kata unggah berarti kecap pagawean nincak ti handap ka nu leuwih luhur,
naek ka tempat nu leuwih luhur (Danadibrata, 2006:727), artinya kata kerja
beranjak dari bawah ke yang lebih atas, naik ke tempat yang lebih atas. Di
dalam Kamus Umum Bahasa Sunda (1992), munggah berarti hari pertama puasa pada
tanggal satu bulan Ramadhan (blog.ugm.ac.id). Kata munggah dalam bahasa Sunda
selalu dikaitkan dengan ibadah wajib, yaitu ibadah haji. Orang Sunda
menyebutnya munggah haji, artinya secara lahiriah naik pesawat udara atau kapal
laut dan secara batiniah menjadi haji mabrur. Sedangkan pengertian munggah
dalam menyambut Ramadhan, yaitu memasuki bulan yang lebih tinggi derajatnya,
yaitu bulan Ramadhan, bulan penuh berkah dan ampunan, segala pahala akan
dilipat gandakan serta terdapat malam seribu bulan (lailatul qadar).
Secara etimologi
munggah berasal dari bahasa Sunda, yaitu unggah yang artinya naik atau
memasuki tempat lebih tinggi. Menurut kamus Basa Sunda, kata ungguah
berarti kecap pagawean nincak ti handap ka nu leuwih luhur, naek ka
tempat nu leuwih luhur (Danadibrata, 2006:727), artinya kata kerja
beranjak dari bawah ke yang lebih atas, naik ke tempat yang lebih atas.
Di dalam Kamus Umum Bahasa Sunda (1992), munggah berarti hari pertama
puasa pada tanggal satu bulan Ramadhan (blog.ugm.ac.id).
Kata munggah dalam bahasa Sunda selalu dikaitkan dengan ibadah wajib,
yaitu ibadah haji. Orang Sunda menyebutnya munggah haji, artinya secara
lahiriah naik pesawat udara atau kapal laut dan secara batiniah menjadi
haji mabrur. Sedangkan pengertian munggah dalam menyambut Ramadhan,
yaitu memasuki bulan yang lebih tinggi derajatnya, yaitu bulan Ramadhan,
bulan penuh berkah dan ampunan, segala pahala akan dilipat gandakan
serta terdapat malam seribu bulan (lailatul qadar).
Baca selengkapnya di banjarwangi.com: Pengertian dan asal kata munggah http://wp.me/p6E2N9-fI
Baca selengkapnya di banjarwangi.com: Pengertian dan asal kata munggah http://wp.me/p6E2N9-fI
Secara etimologi
munggah berasal dari bahasa Sunda, yaitu unggah yang artinya naik atau
memasuki tempat lebih tinggi. Menurut kamus Basa Sunda, kata ungguah
berarti kecap pagawean nincak ti handap ka nu leuwih luhur, naek ka
tempat nu leuwih luhur (Danadibrata, 2006:727), artinya kata kerja
beranjak dari bawah ke yang lebih atas, naik ke tempat yang lebih atas.
Di dalam Kamus Umum Bahasa Sunda (1992), munggah berarti hari pertama
puasa pada tanggal satu bulan Ramadhan
Baca selengkapnya di banjarwangi.com: Pengertian dan asal kata munggah http://wp.me/p6E2N9-fI
Baca selengkapnya di banjarwangi.com: Pengertian dan asal kata munggah http://wp.me/p6E2N9-fI
Secara etimologi
munggah berasal dari bahasa Sunda, yaitu unggah yang artinya naik atau
memasuki tempat lebih tinggi. Menurut kamus Basa Sunda, kata ungguah
berarti kecap pagawean nincak ti handap ka nu leuwih luhur, naek ka
tempat nu leuwih luhur (Danadibrata, 2006:727), artinya kata kerja
beranjak dari bawah ke yang lebih atas, naik ke tempat yang lebih atas.
Di dalam Kamus Umum Bahasa Sunda (1992), munggah berarti hari pertama
puasa pada tanggal satu bulan Ramadhan
Baca selengkapnya di banjarwangi.com: Pengertian dan asal kata munggah http://wp.me/p6E2N9-fI
Baca selengkapnya di banjarwangi.com: Pengertian dan asal kata munggah http://wp.me/p6E2N9-fI
Secara etimologi
munggah berasal dari bahasa Sunda, yaitu unggah yang artinya naik atau
memasuki tempat lebih tinggi. Menurut kamus Basa Sunda, kata ungguah
berarti kecap pagawean nincak ti handap ka nu leuwih luhur, naek ka
tempat nu leuwih luhur (Danadibrata, 2006:727), artinya kata kerja
beranjak dari bawah ke yang lebih atas, naik ke tempat yang lebih atas.
Di dalam Kamus Umum Bahasa Sunda (1992), munggah berarti hari pertama
puasa pada tanggal satu bulan Ramadhan
Baca selengkapnya di banjarwangi.com: Pengertian dan asal kata munggah http://wp.me/p6E2N9-fI
Baca selengkapnya di banjarwangi.com: Pengertian dan asal kata munggah http://wp.me/p6E2N9-fI
Langganan:
Postingan (Atom)