vespa love story 182: Februari 2017

Artapela Road Crew : Kang Ali - Snot - Kang Aram - Kang Aden - Kang Iman

Gunung Artapela 2194 Mdpl #puncaksulibra

Bunyi rantang di tengah hutan ditemani suara rebusan air di ketinggian. Sapa dan obrolan kawan, serta kehangatan api unggun dibawah sinar rembulan selalu ku rindukan di setiap malamnya. Saat cuaca, waktu, kawan dan tentunya keuangan mendukung, itu pertanda petualangan harus segera dimulai. Jadi biarkanlah peribahasa mengatakan , "Papa Hiking mama Shoping", yang penting Lets Go in aja. Bismillah Enk ink enk….

Gn Artapela 2194 Mdpl

Peta Menuju Gn Artapela

Akhirnya pada tanggal 18-19 Februari kemarin, saya @setoaliando bersama @ali_afrizal kawan lama dari Sekid Adventure ( Baca : Sekeloa Kidul Adventure ), sepakat untuk pergi ke suatu gunung di daerah Pangalengan yang bernama Puncak Sulibra Gunung Artapela.

Artapela sendiri adalah sebuah Gunung yang ada di daerah Kertasari, berbatasan dengan kecamatan Pangalengan Bandung Jawa Barat. Artapela memiliki banyak dataran dengan savana ilalang yang menghampar kurang lebih 40 H di kawasan Datar Anjing dan Puncak Sulibra. Dengan ketinggian yang relative tidak terlalu tinggi yaitu sekitar 2194 mdpl, namun pemandangan disekitar gunung ini cukup indah. Tak hanya sunset atau sunrise yang bisa kita saksikan, namun juga awan rumput ilalang yang menghijau dan pemandangan sisi lain gunung yang sangat indah. Dan walaupun sedikit masih asing ditelinga para pendaki, namun kini menjadi salah satu gunung baru populer dan mulai banyak didatangi.

Dari rencana berangkat jam 1 siang dari Jalan Sayati Kopo, akhirnya perjalanan baru dimulai sekitar jam 5 sore. Molor hampir 4 jam dikarenakan mendadak Kang @adensakirmuhyidin ingin ikut dan harus menunggu sampai pulang kerja. Setelah semua berkumpul, perbekalan dan packing selesai, akhirnya kita pun siap berangkat. Melewati jalan Katapang soreang, sejenak kami singgah di rumah seorang kawan bernama Kang Iman Al-Yubiee untuk menunaikan Sholat Maghrib. Nantinya Kang Iman Al-Yubiee inilah yang akan mempertemukan kita dengan rekannya yang bernama Kang Aram @avrareyozee_ untuk menemani dan memandu kami menuju Gunung Artapela. Kang Aram @avrareyozee_ sendiri rumahnya terletak di Kp Pintu Pangalengan. Dan alhamdulilah, setibanya disana, saya @setoaliando, @ali_afrizal, @adensakirmuhyidin dan Kang Iman Al Yubiee disambut dengan ramah oleh beliau dan keluarga. Terima Kasih.

Dari informasi yang saya dapat, ternyata ada banyak jalur pendakian untuk menuju ke Gunung ini, diantaranya bisa melalui jalur Pacet Sukapura Kertasari Bandung. Melalui jalur ini ada 2 jalur yang bisa di lalui, melalui Jalur Seven Field ( kebun 7 ) dan melalui Datar Jamuju. Namun berhubung kita semua baru kali pertama kesana, akan lebih mudah jika ditemani oleh penduduk setempat asli yang notabene lebih tau akan kondisi medan dan trek yang akan dilalui.

Sekitar jam 9 malam, perjalananpun kami lanjutkan melalui perkampungan Kertamanah dan melewati Kp Cibitung. Menyusuri jalan pemukiman penduduk, ladang dan perkebunan wortel hingga Villa Wayang Windu kami lewati. Selama perjalanan, Kang Aram @avrareyozee_ selalu memberikan info info penting kepada kami mengenai jalur dan kondisi daerah tersebut, termasuk pipa pipa raksasa gheotermal yang dahulu pernah hancur dikarenakan longsor. Dan untuk melewati jalur ini disarankan agar kondisi kendaraan benar benar fit, cek juga kondisi mesin, lampu, ban berikut dengan rem. Jalan yang berkelok, menanjak ditambah dengan kondisi jalan yang kurang mulus memaksa kita harus ekstra sabar melaluinya.

Sekitar jam 10 malam, kita pun sampai di pos Aul dekat perkebunan. Saya namakan demikian dikarenakan pos tersebut berada dekat dengan Danau / Situ Aul. Disinilah akhirnya kita memarkirkan motor. Namun tak tampak ada seorang pun penjaganya, menurut keterangan Kang Aram, hanya di waktu tertentu saja dia datang untuk kontrol keadaan sekitar. Namun untuk tempat parkirnya memang sudah terbiasa di pos ini, selain aman dia juga sudah mengenal lingkungan dan penjaga pos tersebut, jadi relative aman.