TO TRAVEL IS TO LIVE

TO TRAVEL IS TO LIVE

Tebing Keraton #vespalovestory182

Tebing Keraton #vespalovestory182
Sabtu - 23 Agustus 2014


Harus berjibaku dengan tanggung jawab pekerjaan yang tidak bisa ditawar , itulah awal dari rasa kecewa karena tidak bisa mengikuti acara tahunan PALAS ( Pangandaran Lautan Scooter ) yang diadakan pada hari Sabtu - Minggu tanggal 23-24 Agustus 2014 , maka saya berikut Istri tercinta, bersama juga sahabat saya Ali afrizal sepakat untuk membuat acara sendiri sebagai obat pelipur lara di hati.

"Happines is a way of travel not a destination"


Kalimat itulah yang membuat hati kami untuk membuat acara touring sendiri, karena kebersamaan dan kebahagiaan tidak semata mata ditentukan oleh tujuan kemana kita liburan, melainkan bagaimana kita menikmati perjalanan itu sendiri.

Liburan yang nyaman , murah dan tetap mengusung tema kebersamaan, akhirnya kita sepakat untuk mengunjungi salah satu objek wisata di bandung yang sedang booming dibicarakan di dunia maya ,
 Tebing keraton.

Yess... Tebing keraton saat ini memang sedang ramai ramainya dibicarakan orang, selain pemandangannya yang indah , udaranya yang sejuk serta tempatnya yang masih alami. Biayanya juga relatif terjangkau untuk kelas kami sebagai Scooterist jalanan hhhaha  *andai saja di KTP ada profesi seperti itu ya
Cukup dengan Rp 16.000,- per orang kita sudah bisa menikmati Tebing keraton berikut tiket masuk,biaya parkir danAsuransi. 
Harga tersebut belum termasuk Nasi timbel 3 Bungkus, 3 Botol Minuman dan Sebungkus Sampoerna Mild nya ya hhhe.. *etamah meuli olangan

Ibarat singa yang terluka akhirnya vespa kami rubah haluan dari yang tadinya ke pangandaran menjadi ke dago atas menuju Tebing Keraton. Berikut sekilas perjalanan beserta rute yang kami lalui , sedetail mungkin petunjuk jalan yang bisa saya sampaikan. Jangan takut nyasar deh karena di sepanjang perjalanan akan ada banyak orang yang akan membantu mengarahkan, Satu vespa kan Sejuta Saudara gais hihihihih...

Bersama Si BIMA ( Biru Malam )

Kami awali perjalanan dari McD Simpang Dago, lurus terus ke arah Sheraton sampai melewati Dago Tea House dan Terminal Dago.  Tidak jauh dari Terminal Dago, ada jalan bercabang. Yang ke kiri menuju Dago Giri, yang ke kanan ke arah Bukit Dago Pakar. AMBIL YANG KANAN. Dari sana beberapa ratus meter ada cabang lagi. Yang kiri ke Dago Bengkok. Yang kanan masih ke arah Bukit Dago Pakar. AMBIL YANG KANAN LAGI.

Beberapa ratus meter dari sana, dekat Alfamart , di sisi kiri jalan, ada jalan belokan ke kiri ke arah Tahura (Taman Hutan Raya) Ir. H. Juanda. LANGSUNG BELOK KIRI YA. Kalau lurus terus nanti bablas ke daerah cafe-cafe seperti belokan ke Sierra, dan Stone Cafe.

Jalanan menanjak beberapa ratus meter, di sebelah kiri ada gerbang masuk dan tempat parkir luas untuk Tahura, masih lurus terus. Tidak jauh dari sana ada jalan bercabang di dekat warung. Jalanan ke kanan ada tulisan Bukit Pakar Utara. BELOK KANAN !

 
Dari persimpangan ini AMBIL KANAN ya 

Dari sini jalanan makin menanjak dan kondisinya rusak sekali. Aspalnya sudah banyak yang habis sehingga permukaannya berbatu-batu. Jalanan akan melewati hutan di sisi kiri. Terus sampai ada cabang. AMBIL YANG KIRI. Di sana juga ada papan sementara yang bertuliskan ‘Tebing Keraton’ serta anak panah ke kiri.
Kalo liat persimpangan ini, Ambil KIRI.
Di sini juga jalanannya rusak. Buat yang suka bersepeda mungkin tahu yang namanya Warung Bandrek, di sana banyak cyclist yang suka kumpul-kumpul. Sudah sampai? Oh… Ngke heula..

Dari sana jalan terus, di kanan mulai tampak pemandangan bukit-bukit hijau serta rumah-rumah di lereng bukit. Tak berapa lama kemudian akan tampak pemukiman warga. Jalanan akan terlihat berbelok ke kanan, ikuti jalan terus sampai habis pemukiman warga.

Tidak jauh dari sana ada belokan ke kiri yang agak curam. BELOK KIRI. Saat ini juga ada papan penunjuk sementara di belokan itu. Hanya sekitar 100 meter terakhir, jalanan sangat curam dan berbatu-batu. Tak lama kemudian ada warung di sebelah kanan dan di sisi kiri banyak deretan motor yang diparkir. 
Satu satunya warung kopi yang ada.
Apakah sudah sampai? Iyaaaa Anda benarr !!
Dan motornya harus diparkir di sana.
Terus Tebing Keraton-nya di mana?
Nah sesudah parkir, jalanlah ke arah bukit di bawah. Tidak jauh, tidak sampai 5 menit dan track-nya sama sekali tidak berat ko, jadi keep Calm ya gais. Begitu sampai di area parkiran Tebing Keraton, kami disambut oleh seorang anak muda yang langsung mengurus parkiran motor.

Lalu saya tanya, "parkirna sabaraha Kang?"  Setelah jeda sepersekian detik dia melihat ke Vespa kami, akhirnya dia pun menjawab dengan sopan "Rp 5000,- Kang"

Entah karena kebetulan atau memang terkagum kagum , si tukang parkir akhirnya membantu menyiapkan area parkiran, sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Ternyata pas di area parkiran kami pun mengerti maksud dari senyuman si tukang parkir , tak ada lagi motor vespa selain kami.
 
Subhanallah ieu Vespa kuatan kieu bisa kadieu...

Perlu diketahui juga, dengan medan jalan yang mananjak dan berkerikil, kita harus lebih hati hati , kondisi motor juga harus fit , dan yang paling penting persiapkan juga bensinnya ya. Soalnya di tengah perjalanan ada kendaraan yang tidak kuat menanjak. Alhamdulillah Vespa kami lancar.
Narsis dulu sesampainya di pintu masuk
Dari sini cerita terus berlanjut gais,, tak bisa diungkapkan dengan kata kata deh. Cukup kalian datang dan nikmati sensasi perjalanan dan suasana Tebing Keraton secara langsung ya.
 To the point , langsung Eksis Gais bari ngadegdeg
Anu jantungan disarankan tong sisi jurang


 Bagpacker dari Kopo Sayati


Tampak gagah dan Sangar

PALAS seakan terlupakan


Keindahan ciptaan Tuhan


Nice trip nice Weekend

Akhir kata saya tutup dengan sedikit kesimpulan, "Bukan kemana kita pergi melainkan bersama siapa kita berbagi dan semahal apapun motor anda, percayalah Lebih baik naik Vespa".




Salam mesin kanan
The snotracer feat Ali Afrizal

1 komentar: