Mempunyai Obsesi Besar Untuk Tampil Sempurna
Orang yang punya kebiasaan sering selfie akan berdampak pada gangguan
psikologisnya. Mereka akan punya obsesi berlebih dibanding manusia
lain. Semakin sering mekakuan selfie, maka semakin besar pula obsesi
kamu untuk selalu tampil sempurna dan mengesankan di depan orang lain.
Seorang psikolog bernama Jill Weber mengungkapkan bahwa di sisi lain
selfie membuat harga diri kamu mulai terikat untuk menjadi komentar tiap
orang dan “Like” yang kamu dapatkan ketika mem-posting foto selfie kamu.
Ini yang mengakibatkan kamu ingin tampil lebih sesempurna mungkin,
yang akhirnya membuat kamu cenderung melakukan semau hal untuk tampil
lebih sempurna, mulai dari menghamburkan uang untuk memborong baju,
membeli seperangkat alat make-up yang menurut kamu bisa bikin kamu cantik maksimal, dan hal yang paling ekstrim hingga melakukan operasi plastik. Wih serem cuy!
Gila Akan Pujian
Apalagi tujuan selfie secakep mungkin hingga kamu memilih satu dari
ribuan foto yang diambil untuk di-posting selain untuk mendapat pujian
dari orang-orang. Iya kan?
Pujian-pujian yang diberikan oleh teman di dunia maya saat kamu
mem-posting foto selfie di media sosial pastinya akan membuat kamu
senang. Siapa sih yang nggak suka dibilang cakep?
Eits, tapi jangan terlalu terlena dengan pujian tersebut, ini hanya
akan membuat kamu jadi terlalu mencintai diri sendiri dan gila akan
pujian. Memang nggak ada salahnya sih mencintai diri sendiri, sah-sah
saja. Namun, yang jadi masalahnya adalah jika kamu sudah terlalu gila
akan pujian, dan fakir pujian. So, jangan terlalu banyak selfie
sewajarnya saja guys.
Cepat Pikun
Siapa yang menyangka jika orang yang terlalu sering melakukan selfie
akan membawa ingatan seseorang perlahan berkurang alias pikun. Sebuah
studi di Fairfield Univesity membuktikan kebenaran fakta tersebut.
Faktanya, bagi sebagian orang yang keranjingan selfie akan cepat
mudah lupa dengan peristiwa yang baru saja terjadi, dibanding ketika
mereka tidak melakukannya. Bahkan orang yang jarang melakukan selfie
dapat mengingat segala peristiwa lebih baik.
Memiliki Kepribadian Terlalu Narsis
Keseringan selfie akan menimbulkan pribadi yang terlalu narsis dan
inilah yang dianggap sebagai gangguan mental yang nggak jauh beda kayak
orang gila oleh para peneliti. Kamu nggak perlu kaget karena,
kepribadian terlalu narsis ini merupakan salah satu gangguan mental di
mana pengidapnya mempunyai ego yang tinggi dan kebutuhan yang mendalam
akan dikagumi orang lain.
Bahkan orang narsis percaya bahwa mereka bisa lebih unggul dalam segi
fisik dan daya tarik daripada orang lain, nggak jarang hal ini
mengakibatkan terjadinya suka merendahkan, sombong dan ngerasa paling
wah.
Sehingga saat ada orang terus mem-posting foto selfie terus menerus dia dengan sensitifnya akan melontarkan kalimat seperti ini “Loh, suka-suka gue dong mau selfie berapa kali juga!” Duh, orang kayak gini di unfollow atau di unshared aja kali yah?
Bikin Followers Eneg
Terlalu sering mem-posting foto selfie ke media sosial secara
berlebihan, lama kelamaan bisa membuat followers kamu merasa terganggu
dan eneg dengan foto-foto tersebut.
Bayangin aja, tiap scroll timeline Facebook, Path, Instagram
ketemunya dengan muka kamu lagi muka kamu lagi. Nah, hal ini sudah
dibuktikan oleh hasil penelitian di Inggris yang menyebutkan bahwa nggak
sedikit orang yang mengaku risih dan eneg saat melihat orang yang
sering ber-selfie dan meng-upload-nya ke media sosial.
Memang iya, nggak ada salahnya kok jika sesekali kamu ber-selfie dan
mem-posting foto kamu ke media sosial dan nggak ada yang ngelarang kok.
Tapi, agar kamu nggak terlalu berlebihan. Lebih baik hindari mem-posting
foto selfie berkali-kali, bahkan tiap menit. Duh! Jangan sampai deh
para followers kamu risih dan eneg liat terus foto kamu.
Mengundang Kejahatan
Foto selfie yang disebarkan ke jejaring sosial bisa mengundang
kejahatan. Emang bener? Buktinya, nggak sedikit wanita yang memamerkan
foto selfie-nya dengan pakaian terbuka sehingga mempengaruhi orang lain
untuk memanfaatkan peluang itu. Hal ini tentu perlu diperhatikan oleh
kamu-kamu yang hobi selfie, kalau nggak mau jadi korban pelecehan
seksual.
Biasanya orang-orang yang yang nggak punya kegiatan dan nggak
membiasakan diri melakukan kegiatan akan lebih terpengaruh karena lebih
fokus melakukan selfie. Hal itulah yang bisa dimanfaatkan orang untuk
kejahatan, karena orang yang sering selfie hanya fokus kepada satu yaitu
dandan dan banyak pujian.
Psikopat
Psikopat? Serius? Yup! Hal ini sudah gak bisa dianulir lagi, wabah
selfie ini kian menggila setelah fitur kamera depan handphone mulai
muncul. Nggak cuma wanita, sejumlah pria juga keranjingan dengan tren
ini.
Namun, Ohio State University telah merilis bahwa pria yang
gemar memotret diri sendiri berpotensi memiliki pribadi psikopat. Pria
yang sering selfie cenderung melihat diri sendiri dari segi ketampanan
dan minim rasa empati. Caper versi lebay. Serem juga yah?
Selfie Itu Candu
Selain psikopat, ada lagi yang paling berbahaya dari dampak sering
foto selfie. Ya, selfie bikin kamu kecanduan. Kamu bisa ketagihan untuk
terus-terusan foto selfie. Jika sehari saja kamu nggak berfoto selfie
dan mem-posting ke jejaring sosial, rasanya ada yang kurang gitu. Dan
greget ingin upload foto selfie gaya baru.
Tapi, kamu perlu hati-hati. Jika kamu sudah mengalami tanda-tanda
tersebut dipastikan kamu sudah mulai kecanduan selfie. Hal inilah yang
bisa menjadi salah satu pemicu ketidakseimbangan kesehatan mental.
Bahkan, secara psikologis kamu akan merasa rendah diri jika nggak
melakuklan foto selfie dengan gaya terupdate. Kamu juga akan merasa
minder jika wajah kamu nggak sebaik yang kamu harapkan sehingga
mengandalkan fitur edit untuk mempercantik penampilanmu.
Selfie itu menipu
Pelaku selfie terutama kaum hawa, pastinya selalu ingin dinilai indah
di mata orang lain dengan melakukan berbagai pose indah dan manis. Gaya
apapun selalu ia tiru, mulai dari pose moyongin bibir, senyum 3 jari,
muka sedih, muka sok imut, muka sok jutek dan lain sebagainya.
Akan tetapi, kenyataannya terkadang foto selfie tersebut bertolak
belakang dengan kondisi aslinya. Dari mulai ingin terlihat cantik dengan
memanfaatkan fitur edit face, sampai ingin memamerkan kondisi
kehidupannya yang ingin dianggap ‘wah’. Padahal realitanya nggak sekira
yang dibayangkan. Jadi, kamu nggak seharusnya mengira bahwa setiap foto
selfie memang benar-benar indah dan cantik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar