TO TRAVEL IS TO LIVE

TO TRAVEL IS TO LIVE

Yang psikopat mana suaranya ???

 

Suka Selfie? Inilah 9 Dampak Negatif Jika Kamu Keseringan Pamer Foto Selfie

Mempunyai Obsesi Besar Untuk Tampil Sempurna

obsesi besar utk sempurna


Orang yang punya kebiasaan sering selfie akan berdampak pada gangguan psikologisnya. Mereka akan punya obsesi berlebih dibanding manusia lain. Semakin sering mekakuan selfie, maka semakin besar pula obsesi kamu untuk selalu tampil sempurna dan mengesankan di depan orang lain.
Seorang psikolog bernama Jill Weber mengungkapkan bahwa di sisi lain selfie membuat harga diri kamu mulai terikat untuk menjadi komentar tiap orang dan “Like” yang kamu dapatkan ketika mem-posting foto selfie kamu.
Ini yang mengakibatkan kamu ingin tampil lebih sesempurna mungkin, yang akhirnya membuat kamu cenderung melakukan semau hal untuk tampil lebih sempurna, mulai dari menghamburkan uang untuk memborong baju, membeli seperangkat alat make-up yang menurut kamu bisa bikin kamu cantik maksimal, dan hal yang paling ekstrim hingga melakukan operasi plastik. Wih serem cuy!

Gila Akan Pujian

gila akan pujian

Apalagi tujuan selfie secakep mungkin hingga kamu memilih satu dari ribuan foto yang diambil untuk di-posting selain untuk mendapat pujian dari orang-orang. Iya kan?
Pujian-pujian yang diberikan oleh teman di dunia maya saat kamu mem-posting foto selfie di media sosial pastinya akan membuat kamu senang. Siapa sih yang nggak suka dibilang cakep?
Eits, tapi jangan terlalu terlena dengan pujian tersebut, ini hanya akan membuat kamu jadi terlalu mencintai diri sendiri dan gila akan pujian. Memang nggak ada salahnya sih mencintai diri sendiri, sah-sah saja. Namun, yang jadi masalahnya adalah jika kamu sudah terlalu gila akan pujian, dan fakir pujian. So, jangan terlalu banyak selfie sewajarnya saja guys.

Cepat Pikun

cepat pikun

Siapa yang menyangka jika orang yang terlalu sering melakukan selfie akan membawa ingatan seseorang perlahan berkurang alias pikun. Sebuah studi di Fairfield Univesity membuktikan kebenaran fakta tersebut.
Faktanya, bagi sebagian orang yang keranjingan selfie akan cepat mudah lupa dengan peristiwa yang baru saja terjadi, dibanding ketika mereka tidak melakukannya. Bahkan orang yang jarang melakukan selfie dapat mengingat segala peristiwa lebih baik.

Memiliki Kepribadian Terlalu Narsis

terlalu narsis

Keseringan selfie akan menimbulkan pribadi yang terlalu narsis dan inilah yang dianggap sebagai gangguan mental yang nggak jauh beda kayak orang gila oleh para peneliti. Kamu nggak perlu kaget karena, kepribadian terlalu narsis ini merupakan salah satu gangguan mental di mana pengidapnya mempunyai ego yang tinggi dan kebutuhan yang mendalam akan dikagumi orang lain.
Bahkan orang narsis percaya bahwa mereka bisa lebih unggul dalam segi fisik dan daya tarik daripada orang lain, nggak jarang hal ini mengakibatkan terjadinya suka merendahkan, sombong dan ngerasa paling wah.
Sehingga saat ada orang terus mem-posting foto selfie terus menerus dia dengan sensitifnya akan melontarkan kalimat seperti ini “Loh, suka-suka gue dong mau selfie berapa kali juga!” Duh, orang kayak gini di unfollow atau di unshared aja kali yah?

Bikin Followers Eneg

bikin eneg

Terlalu sering mem-posting foto selfie ke media sosial secara berlebihan, lama kelamaan bisa membuat followers kamu merasa terganggu dan eneg dengan foto-foto tersebut.
Bayangin aja, tiap scroll timeline Facebook, Path, Instagram ketemunya dengan muka kamu lagi muka kamu lagi. Nah, hal ini sudah dibuktikan oleh hasil penelitian di Inggris yang menyebutkan bahwa nggak sedikit orang yang mengaku risih dan eneg saat melihat orang yang sering ber-selfie dan meng-upload-nya ke media sosial.
Memang iya, nggak ada salahnya kok jika sesekali kamu ber-selfie dan mem-posting foto kamu ke media sosial dan nggak ada yang ngelarang kok. Tapi, agar kamu nggak terlalu berlebihan. Lebih baik hindari mem-posting foto selfie berkali-kali, bahkan tiap menit. Duh! Jangan sampai deh para followers kamu risih dan eneg liat terus foto kamu.

Mengundang Kejahatan

mengundang kejahatan

Foto selfie yang disebarkan ke jejaring sosial bisa mengundang kejahatan. Emang bener? Buktinya, nggak sedikit wanita yang memamerkan foto selfie-nya dengan pakaian terbuka sehingga mempengaruhi orang lain untuk memanfaatkan peluang itu. Hal ini tentu perlu diperhatikan oleh kamu-kamu yang hobi selfie, kalau nggak mau jadi korban pelecehan seksual.
Biasanya orang-orang yang yang nggak punya kegiatan dan nggak membiasakan diri melakukan kegiatan akan lebih terpengaruh karena lebih fokus melakukan selfie. Hal itulah yang bisa dimanfaatkan orang untuk kejahatan, karena orang yang sering selfie hanya fokus kepada satu yaitu dandan dan banyak pujian.

Psikopat 

psikopat

Psikopat? Serius? Yup! Hal ini sudah gak bisa dianulir lagi, wabah selfie ini kian menggila setelah fitur kamera depan handphone mulai muncul. Nggak cuma wanita, sejumlah pria juga keranjingan dengan tren ini.
Namun, Ohio State University telah merilis bahwa pria yang gemar memotret diri sendiri berpotensi memiliki pribadi psikopat. Pria yang sering selfie cenderung melihat diri sendiri dari segi ketampanan dan minim rasa empati. Caper versi lebay. Serem juga yah?

Selfie Itu Candu


Selain psikopat, ada lagi yang paling berbahaya dari dampak sering foto selfie. Ya, selfie bikin kamu kecanduan. Kamu bisa ketagihan untuk terus-terusan foto selfie. Jika sehari saja kamu nggak berfoto selfie dan mem-posting ke jejaring sosial, rasanya ada yang kurang gitu. Dan greget ingin upload foto selfie gaya baru.
Tapi, kamu perlu hati-hati. Jika kamu sudah mengalami tanda-tanda tersebut dipastikan kamu sudah mulai kecanduan selfie. Hal inilah yang bisa menjadi salah satu pemicu ketidakseimbangan kesehatan mental.
Bahkan, secara psikologis kamu akan merasa rendah diri jika nggak melakuklan foto selfie dengan gaya terupdate. Kamu juga akan merasa minder jika wajah kamu nggak sebaik yang kamu harapkan sehingga mengandalkan fitur edit untuk mempercantik penampilanmu.

Selfie itu menipu


Pelaku selfie terutama kaum hawa, pastinya selalu ingin dinilai indah di mata orang lain dengan melakukan berbagai pose indah dan manis. Gaya apapun selalu ia tiru, mulai dari pose moyongin bibir, senyum 3 jari, muka sedih, muka sok imut, muka sok jutek dan lain sebagainya.
Akan tetapi, kenyataannya terkadang foto selfie tersebut bertolak belakang dengan kondisi aslinya. Dari mulai ingin terlihat cantik dengan memanfaatkan fitur edit face, sampai ingin memamerkan kondisi kehidupannya yang ingin dianggap ‘wah’. Padahal realitanya nggak sekira yang dibayangkan. Jadi, kamu nggak seharusnya mengira bahwa setiap foto selfie memang benar-benar indah dan cantik.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar